Selasa, September 30, 2008

PERALIHAN LAHAN ”SOLUSI” SIASATI KRISIS NEGARA


Oleh: M.Taufik.P.Putra1

Beberapa waktu yang lalu pemerintah telah mengeluarkan peraturan pemerintah No.2 tahun 2008 tentang Tarif penyewaan hutan lindung untuk perusahaan tambang .13 perusahaan akan diizinkan membuka pertambangan baru.Dilemma itulah yang penulis coba paparkan pada keluarnya PerPu No 2,karena jikalau kita melihat dari sisi yang berbeda maka berbedalah juga persepsinya alias serba salah .Pemerintah memang berniat baik untuk menggalakkan sektor pertambangan ,apalagi saat ini harga minyak telah mencapai 135 $ per barrel.Sedangkan sampai saat ini pemerintah masih berusaha mensubsidi minyak dengan harga 85$ per barrel.yang mengakibatkan berkurangnya APBN negara.Serta dibutuhkannya devisa baru bagi pemerintah untuk menambah kas Negara Oleh karena itu pemerintah mengambil sebuah langkah yang seperti biasanya cepat dan tangkas untuk membuka hutan lindung untuk dijadikan pertambangan meski hanya untuk 13 perusahaan besar yang mayoritas dipunyai oleh negara asing,Perusahaan tersebut bergerak di pertambangan Batu bara,nikel serta emas.Padahal menurut jaringan advokasi Tambang Jatam perusahaan hanya membayar sewa sebesar Rp 1.8-3 juta per hektar bahkan untuk telekomunikasi 1,2-1,5 juta per hektar2 .
Ironis kebijakan itu diambil saat indonesia sedang mengalami banyak bencana yang diakibatkan oleh rusaknya lingkungan.berbagai musibah besar dari tanah longsor,lumpur Lapindo dan Banjir di Ibukota. Bencana yang tanpa henti mengakibatkan dampak yang negatif bagi Indonesia.Laju kerusakan hutan di Indonesia indonesia sudah sangat cepat ,sebanyak 2,76 juta hektar hutan rusak bahkan menurut greenpeace hutan seluas 300 lapangan bola tersebut di babat habis sepanjang 2000-2005.Sungguh miris padahal beberapa bulan yang lalu Indonesia baru saja menyelenggarakan event di bali :World Climate Change 2007.Sebuah konvensi membahas pengaruh rusaknya lingkungan di dunia.Beberapa bulan kemudian Indonesia membuat keputusan yang cukup Kontroversial dengan menyewakan Hutan LINDUNG untuk dijadikan area tambang dimana Salah satu kesepakatan pada konvensi di Bali ialah mengurangi Deforestasi dan pengguanaan emisi.Hal ini dirasa penulis sebagai pemikiran singkat tanpa pertimbangan jangka panjang yang dilakukan oleh pemerintah guna meningkatkan keuangan negara.
Di sisi lain Indonesia saat ini dikecam negara maju agar menghentikan kebijakan penyewaan lahan tersebut .Tapi disisi lain merekalah penyebab utama terjadinya krisis lingkungan saat ini bahkan nantinya perusahaan yang akan membuaka areal pertambangan tersebut berasal dari negara maju tersebut seperti Ingriss,jerman ,australia jepang. Ternyata bukan hanya Indonesia saja yang punya Standar ganda tetapi negara negara maju di dunia pun punya 2 wajah.Permasalahan ini harus diselesaikan secara general dan Sustainable dimana jangan hanya dipikirkan untuk hari ini tapi hari yang akan datang .Pikirkan nasib anak dan cucu kita nanti.Pikirkan nasib Indonesia nantinya.Apa yang kita lakuakan hari ini,Berdampak bagi kelangsungan Hidup yang akan datang.Be new and Be Wise!

Ternyata masih ada hutan di Jakarta ,kotaku yang banjir terus dan katanya kota megapolitan .yang penuh dengan gemerlap nya lampu kekayaan dan konglomerasi tapi penuh dengan jejak kemiskinan dan kesengsaraan.Hutan yang dulu ada kini berubah jadi perumahan elit yang Anti Banjir ,Anti banjir di satu tempat tapi banjir di tempat yang lain.Hutan sudah terkikis jika saat nya nanti Jakarta hilang ….apa yang kan kita lakukan .menyesalkah atau terlanjur tenggelam lah kita

Pikirkan dan realisasikan sebuah pemikiran yang berbasis keberlanjutan!!!!

Incorps

INCORPS
Ketika hari ini kumencoba mengikuti sebuah pelatihan di kampus tempatku mencari ilmu .aku mendapatkan berbagai pertanyaan di benakku dari yang rasional sampai yang benar-benar irrasional.Ada satu pertanyaan yang kucoba sampaikan disini yaitu,
“Ada Apa dengan Negeriku yang Agraris?”Dengan jawaban
Rubah sistem lama!!!!
Itulah salah satu pertanyaan yang ada di benakku .Negeriku yang Gemah ripah lohjinawi saat ini sedang mengalami sebuah krisis .Krisis kepercayaan dan moral.karenakita tak pernah percaya dengan potensi yang dimiliki oleh Negeri kita.dan Imporlah jawaban singkatnya.Harga bahan pokok yang terus melambung melewati batas normal,Harga kedelai naik sampai 200 % .angka yang luar biasa tapi akan menjadi biasa bagi orang yang luar biasa.Apa yang dimaksud dengan agraris kalau begitu .logikanya jika harga kedelai naik kitalah yang akan untung karena kita Negara Agraris.Tapi faktanya selau berubah harga kian melambung melewati batasan normal.Dan banyak masalah lain menerpa komoditas impor kita merambah ke semua lini yang menyebabkan pengusaha kecil pun terhimpit.Inilah Globalisasi “yang kuat yang Bertahan”
Agraris pantaskah ini disandang oleh Negara kita .makanan pokok saja impor.pantaskah,Sektor pertanian yang selama ini hanyalah anak tiri saat ini seakan-kan baru dijadikan anak .karena prospeknya,terlambatkah semua ini .Aku harap tidak.Keyakinan dan kerja keras adalah awal dari perubahan iklim pertanian kita .Jangan coba terbawa arus globalisasi cobalah buat arus “Independent Corporate”1.


Diperlukan sebuah system yang aman dan menguntungkan bagi semua pihak baik konsumen maupun produsen dan Lingkungan.Faktor terakhir inilah yang sering terlupakan.Sebagai sebuah Negara agraris sudah seharusnya lingkungan yang menjadi modal awal, diperhatikan dengan baik.Sayangnya di Negara kita hal itu TIDAK terjadi.Bukannya eksplorasi tapi eksploitasi tanpa batas .Hal inilah yang menyebabkan Negara kita mengalami kerugian besar-besaran akibat lingkungan yang mulai tidak bersahabat.Musim yang tidak pasti membuat ketidakpastian produksi atau unpredictable product.(produksi yang tidak dapt diprediksi).Segala usaha yang kita lakukan seakan sirna jika alam sudah lagi tak bersahabat.
Diperlukan sebuah langkah bersama dalam mendukung pertanian yang independent ,Kooperatif dan sustanaible.dirumuskanlah sebuah teknik yang mencakup semua itu yaitu INCORPS(Independent & corporating plant manipulating system)dimana merupakan sebuah awal dari pertanian yang independent dan kooperatif.
1.Independen
Diperlukan sebuah system pertanian yang independen dimana bukan kita yang mengikuti arus pasar tapi pasar yang mengikuti arus yang kita buat.ada sebuah pribahasa” Jangan kau memilih ,biarkan kau menjadi yang terpilih” mengikuti arus pasar membuat kita terjebak pada persaingan pasar sempurna atau liberal dimana kompetisi akan terbuka lebar dimana nantinya akan berakibat kompetisi yang tidak sehat.atau mematikan pengusaha kecil yang bermodal kecil.dan berlahan sempit.dan menguntungkan perusahaan besar atau berskala besar dengan lahan besar.Oleh itu meski cukup beresiko tapi memounyai imbas yang sangat positif pada akhirnya.
2.Kooperatif
Kooperatif atau mampu diajak bekerjasama merupakan modal yang saat in sangat penting bagi dunia usaha pertanian ,Kerjasama dapat menimbulkan estimasi dan paradigma baru dalam pertanian,Kesepakatan atas dasar kebersamaan dan keuntungan bersama jauh lebih baik dibanding Moment profit yang mendapatkan keuntungan dalam waktu yang relative sesaat.ini hanya mengakibatkan tidak adanya perkembangan atau pengembangan pada usaha tersebut.dengan membuat sebuah lembaga yang dapat bekerjasama dengan semua pihak dengan adil dan merata maka keuntungan akan bertahan lama bahkan berkembang dengan estimasi positif.
Independen dan corporate merupakan 2 unsur yang dsarankan dilakukan untuk mensejahterakan Petani .sistem yang berkembang terlalu liberalis dan selalu berorientasi pasar akan menyebabkan ketergantungan pasar dan monopili pada akhirnya dan sudah tidak terjadi interaksi positif antar elemen yang menunjang sector pertanian dari alam dan manusia sampai tanaman itu sendiri sebagai subjek dari produksi pertanian.
Mudah-mudahan sedikit pemikiran yang tak berlandaskan atas apapun dan terkesan “sok Tau” ini bisa sedikit menjadi Part of Solution dari semakin terpuruknya sector pertanian di Dunia dan Indonesia pada khususnya.Semua teori ini hanya menjadi invensi dan takkan jadi inovasi jika kita sebagai kalangan akademisi tidak bisa mengaplikasikan segala ilmu kita pada kenyataan yang terjadi di lapangan.

Not just make the solution but being a art of solution
Terakhir…Jayalah Pertanian Indonesia!!!!
MTPP(12 ferbruari 2008)

DreaMerz

DreaMerz